PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Multi Nastional Company)


BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Perusahaan Multinasional atau Multinational Company merupakan faktor utama dari transaksi internasional atau perdagangan internasional. Perdagangan internasional hanyalah istilah kependekan bagi kegiatan pertukaran antar penduduk suatu Negara dengan Negara lain.[1] Perdagangan internasional seperti ekspor dan impor merupakan tahap awal dari operasi internasional perusahaan. Pola operasi internasional meliputi; usaha patungan, penanaman modal asing dan sistem lisensi. Subjek dalam perdagangan internasional secara tegas sangat memperhitungkan peran pemerintah.
Karena begitu banyaknya karakteristik Multinasional Company (MNC) maka sangat sukar untuk memberi definisi yang dapat mencakup semua kriteria sehingga suatau perusahaan dapat dengan pasti disebut MNC. Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatip yang harus dipenuhi sehingga perusahaan tersebut digolongkan sebagai MNC, seperti misalnya apakah perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua aktivitas yang mendatangkan pendapatan diberbagai Negara.
Namun ada pula yang memberi definisi lebih pragmatik seperti misalnya jumlah Negara dimana perusahaan itu beroperasi atau total aset atau penjualan yang dilakukan oleh cabang dinegara lain. Untuk lebih sederhana, MNC diberi definisi sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak dibeberapa Negara. Cabang diluar negeri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk, tetapi juga operasi/kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk. [2]
Adapula pendapat yang menyebutkan bahwa perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis secara internasional dibanyak Negara dan memiliki anak perusahaan yang terdapat di lebih dari satu Negara. [3]

B.     Rumusan Masalah

1.       Bagaimana sifat MNC?
2.      Apa faktor yang mempengaruhi keputusan MNC?
3.      Apa faktor yang mempengaruhi struktur modal MNC?
4.      Bagaimana keputusan bersaing MNC?
5.      Apa efek global MNC?
6.      Bagaimana manfaat MNC di Negara Induk?
7.      Apa konflik yang muncul dinegara induk?
8.      Apa  manfaat bagi Negara penerima?
9.      Apa kerugian bagi Negara penerima
10.  Bagaimana pengaturan MNC bagi Negara penerima?
A.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui sifat MNC.
2.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan MNC.
3.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi struktur modal MNC.
4.      Untuk mengetahui keputusan bersaing MNC.
5.      Untuk mengetahui efek global MNC.
6.      Untuk mengetahui manfaat MNC di Negara induk.
7.      Untuk mengetahui konflik yang muncul dinegara induk.
8.      Untuk mengetahui manfaat bagi Negara penerima.
9.      Untuk mengetahui kerugian bagi Negara penerima.
10.  Untuk mengetahui pengaturan MNC bagi Negara penerima.

BAB II

PEMBAHASAN


A.    Sifat MNC

Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang diluar negeri, pola pemikiran dan tujuan operasi di luar negeri. Pendirian cabang diluar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan diluar negeri. Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures).
Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga berbeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk.[4] Contoh untuk ekspansi vertikal ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang diluar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang diluar negeri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk.
A.    Faktor yang mempengaruhi keputusan MNC
Tujuan investasi langsung diluar negeri adalah mencari keuntungan maksimum dan penjualan maksimum atau kedua-duanya. Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang diluar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat antara lain:[5]
1.      Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Disamping itu cabang diluar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen.
2.      Ekspor ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif Negara lain. Dengan mendirikan cabang diluar negeri yang dapat menghasilkan produk dinegara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. 
Apabila tujuan pendirian cabang diluar negeri itu untuk mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan efesiensi biaya diberbagai Negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk melakukan ekspansi dinegara yang upah buruhnya rendah (biasanya dinegara berkembang), terutama apakah produk yang dihasilkan itu sifatnya padat tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik MNC adalah kerajinan serta sering terjadinya pemogokan.
Faktor biaya lain yang kerap dipertimbangkan adalah biaya transport. Dengan membuka cabang, biaya transport dapat ditekan. Disamping biaya transport, pajak yang relatif lebih rendah dapat merupakan daya tarik MNC.[6]
Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di Negara yang hendak dituju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu diperlajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari Negara penerima MNC.

B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal MNC

Dalam sebuah perusahaan, struktur modal adalah salah satu hal utama yang harus diperhatikan. Struktur modal merupakan perbandingan antara hutang dan ekuitas atau yang lebih dikenal dengan Debt to Equity Ratio (DER). Nilai DER akan mempengaruhi penilaian inverstor. Tinggi rendahnya rasio DER menunjukkan besar kecilnya pendanaan yang berasal dari hutang. [7]
Suatu perusahaan jika dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan pemenuhan dengan sumber dari dalam perusahaan akan mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Modal asing hanya digunakan sebagai pelengkap apabila dana yang diperlukan kurang mencukupi. Oleh karena itu, para manajer keuangan dengan tetap memperhatikan cost of capital perlu menentukan apakah kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri ataukah dipenhu dengan modal asing. Pertimbangan yang optimal antara modal asing dan modal sendiri akan mencerminkan struktur modal yang optimal.
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan struktur keputusan struktur modal perusahaan. Faktor yang menentukan keputusan struktur modal khususnya pada struktur modal yang ditargetkan (capital structure) terdiri dari risiko bisnis, posisi pajak, fleksibilitas keuangan, dan konservatisme atau agresivitas manajemen. [8] Adapun secara lebih umum faktor yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profibilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan.[9]

C.    Kekuatan bersaing MNC

Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut: [10]
1.      MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relative canggih, sangat bervariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. Dalam keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan  dalam satu MNC mungkin lebih efesien dibanding kontrak antar pembeli dan dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama institutional comparative advantage dari MNC.
2.      MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengembangan. MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen.
3.      MNC kadang disebut sebagai perusahaan informasi, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkembangan pasar, biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya diluar negeri. Informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimplementasikan.
4.      MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi.
5.      MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana.
6.      MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertikal dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar.
7.      MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan proteksi ersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri, yakni dengan menggunakan teknik pembuatan faktur sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bisa dideteksi.

D.    Efek Global MNC

MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi dicabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai akses sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah.
MNC dapat menimbulkan alokasi efesiensi produk antar Negara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam efesiensi yakni efesiensi alokasi dan efesiensi operasi. Yang pertama, efesiensi alokasi dapat dijelaskan sebagai proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi, perbedaan biaya angkut, dan kebijaksanaan proteksi.[11] Dengan dukungan informasi yang komplit, proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efesiensi sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antarnegara. Spesialisasi ini timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi. Kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan perdagangan internasional.
Adapun dampak positif MNC dapat menaikkan efesiensi adalah sebagai berikut:[12]
1.      Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efesiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijaksanaan harga yang rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengarahkan pada monopoli. Lagi pula MNC mungkin dapat mempengaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya.
2.      Kedua kaitannya dengan persaingan adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan pengembangan, pengelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan.
Meskipun MNC dapat mendorong efesiensi, namun kegiatan mereka dapat menimbulkan dampak negatif.[13]
1.      Pertama, MNC justru dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal.
2.      Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan atau monopoli pasar.
3.      Ketiga, MNC dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah Negara induknya ataupun Negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan output potensial menurun.
4.      Keempat, dari aspek global, karena MNC lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal bagi perekonomian dunia. Misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik yang mengakibatkan polusi dari Negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke Negara lain (yang aturan tentang polusi kurang ketat). Apabila dampak lingkungan ini merembet ke Negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial.
Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikkan efesiensi alokasi dan operasi saja tapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. 

E.     Manfaat MNC bagi Negara Induk

MNC dapat menimbulkan alokasi efesiensi produk antar Negara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam efesiensi yakni efesiensi alokasi dan efesiensi operasi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan dividen bagi pemilik saham, kenaikan gaji bagi pemimpin dan kenaikan upah bagi karyawan. Menurut perdiksi teori klasik tentang perdagangan internasional , faktor produksi yang melimpah dinegara induk akan memperoleh manfaat sedangkan faktor produksi yang jarang akan rugi.[14] Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang dihasilkan dinegara lain yang biaya produksinya lebih rendah.[15] Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya diluar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak.

F.     Konflik yang muncul di Negara Induk

Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan. Konflik yang muncul adalah sebagai berikut:[16]
1.      Pergeseran Tenaga Kerja
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa beberapa pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC diluar negeri. Kegiatan produksi yang mestinya dapat dilakukan didalam negeri tetapi dilakukan di luar negeri sehingga tenaga didalam negeri menjadi kelebihan. Namun demikian kegiatan MNC diluar negeri ini dapat pula menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.
2.      Berkurangnya Keunggulan Modal dan Teknologi
MNC sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan dikombinasukan dengan tenaga kerja yang murah diluar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal teknologi di dalam negeri dapat berkurang; kedua kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut digantikan diluar negeri dan sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntungan MNC yang dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruh oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi diluar negeri.
3.      Penghindaran Pajak
Melalui praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC) yang sering disebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh Negara penerima MNC  dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi maka Negara induk akan dirugikan.
4.      Merongrong Kebijakan Ekonomi Negara Induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi Negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti truts dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke Negara tertentu.
Secara makro ekonomi, MNC mempunyai akses terhadap pasar modal internasional yang dapat dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan moneter Negara asal yang sifatnya restriktif.

G.    Manfaat bagi Negara Penerima

Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup: pembentukan modal, menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta perbaiki posisi neraca pembayaran.[17]
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, apabila pengusaha lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stok modal nasional, jika tidak maka kenaikan stok modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran, keuntungan dan kerugianya sangat tergantung aliran modal yang masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke Negara induk keuntungan yang diperoleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikkan pendapatan dan menambahkan kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja.
Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan kualitas produk serta mendorong peningkatan efisiensi di Negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin Negara penerima mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi.
H.    Kerugian bagi Negara Penerima
Konflik memang sering terjadi di Negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan sedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat menggunakan produk lokal. Kebijakan ini sering menggunakan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang diperoleh.[18] Tujuan-tujuan ini akan dihambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan diatas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke Negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang dipasar lokal.
Mungkin yang paling kontroversional adalah faktor teknologi. MNC biasanya menggunakan teknologi yang kurang cocok bagi Negara penerima, misalnya teknologi yang digunakan bersifat padat modal, padahal Negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang menganggur. MNC yang demikian dapat menimbulkan konflik.
Disamping teknologi, MNC dituduh tidak banyak melakukan riset dan pengembangan dinegara penerima sehingga mengakibatkan Negara penerima selalu tergantung pada Negara induk.
Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi Negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat pasar modal atau yang berorientasi ekspor.

I.       Pengaturan MNC bagi Negara Penerima

Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah:[19]
1.      Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi penilaian tentang kemungkinan efek MNC dimasa mendatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya.
2.      Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk invertasi asing atau penentuan pemilikan, sehingga memberi peluan pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan.
3.      Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan.
4.      Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke Negara induk.
5.      Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC.














BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan

Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang diluar negeri, pola pemikiran dan tujuan operasi di luar negeri. Pendirian cabang diluar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan diluar negeri. Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain.Adapun secara lebih umum faktor yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profibilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan.MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior.MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengembangan.MNC kadang disebut sebagai perusahaan informasi,MNC dapat menimbulkan alokasi efesiensi produk antar Negara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam efesiensi yakni efesiensi alokasi dan efesiensi operasi.Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan.Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup: pembentukan modal, menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta perbaiki posisi neraca pembayaran.




Daftar Pustaka


Boediono. 2016. Ekonomi Internasional. Yoyakarta: BPFE
Brigham dan Houston. 2011. Manajemen Keuangan Buku II. Jakarta: Airlangga
Handayani, Anita. 2016. Struktur Modal Perusahaan Multinasional dan Perusahaan Domestik pada Indeks LQ 45. Jawa Timur: Jurnal Manajerial. Vol. 3, No. 1.
Nopirin. 1996. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE
Soukotta, Agnes dan M. Chabachib. 2012. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Semarang: Jurnal Bisnis Strategi. Vol. 21 No. 1


[1] Boediono, Ekonomi Internasional, BPFE, 2016, Yogyakarta, hlm: 9.
[2]Nopirin,Ekonomi Internasional Edisi 3, Yogyakarta, BPEF, 1996, hlm. 113.
[3] Anita Handayani, Struktur modal perusahaan multinasional dan perusahaan domestik pada indeks LQ 45.  Vol. 3, No. 1 Januari 2016 hlm. 13.
[4] Nopirin, op.cit. hlm. 114
[5] Nopirin, op.cit. hlm.115
[6] Ibid., hlm. 116
[7] Brigham dan Houston, Manajemen Keuangan Buku II, Erlangga,2001,  Jakarta,
[8] Ibid., hlm. 6.
[9] Ibid., hlm. 39
[10] Nopirin, op.cit. hlm.116
[11] Nopirin, op.cit. hlm.118
[12] Nopirin, op.cit. hlm. 119
[13] Nopirin, loc.cit.
[14] Nopirin, op.cit. hlm. 120
[15] Nopirin, loc.cit.
[16] Nopirin, op.cit. hlm. 121
[17] Nopirin, op.cit. hlm. 122.
[18] Nopirin, op.cit. hlm. 123
[19] Nopirin, op.cit. hlm. 124.

Komentar

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan

    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH HADIST ANJURAN UNTUK BEKERJA

Tokoh-Tokoh Tasawuf

FILSAFAT ILMU: AKSIOLOGI ILMU