PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Multi Nastional Company)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perusahaan Multinasional atau
Multinational Company merupakan faktor utama dari transaksi internasional atau
perdagangan internasional. Perdagangan internasional hanyalah istilah
kependekan bagi kegiatan pertukaran antar penduduk suatu Negara dengan Negara
lain.[1]
Perdagangan internasional seperti ekspor dan impor merupakan tahap awal dari
operasi internasional perusahaan. Pola operasi internasional meliputi; usaha
patungan, penanaman modal asing dan sistem lisensi. Subjek dalam perdagangan
internasional secara tegas sangat memperhitungkan peran pemerintah.
Karena begitu banyaknya
karakteristik Multinasional Company (MNC) maka sangat sukar untuk memberi
definisi yang dapat mencakup semua kriteria sehingga suatau perusahaan dapat
dengan pasti disebut MNC. Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatip
yang harus dipenuhi sehingga perusahaan tersebut digolongkan sebagai MNC,
seperti misalnya apakah perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua
aktivitas yang mendatangkan pendapatan diberbagai Negara.
Namun ada pula yang memberi definisi
lebih pragmatik seperti misalnya jumlah Negara dimana perusahaan itu beroperasi
atau total aset atau penjualan yang dilakukan oleh cabang dinegara lain. Untuk
lebih sederhana, MNC diberi definisi sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya
bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak dibeberapa Negara.
Cabang diluar negeri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk, tetapi juga
operasi/kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk. [2]
Adapula pendapat yang menyebutkan
bahwa perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan
bisnis secara internasional dibanyak Negara dan memiliki anak perusahaan yang
terdapat di lebih dari satu Negara. [3]
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana sifat MNC?
2.
Apa
faktor yang mempengaruhi keputusan MNC?
3.
Apa
faktor yang mempengaruhi struktur modal MNC?
4.
Bagaimana
keputusan bersaing MNC?
5.
Apa
efek global MNC?
6.
Bagaimana
manfaat MNC di Negara Induk?
7.
Apa
konflik yang muncul dinegara induk?
8.
Apa manfaat bagi Negara penerima?
9.
Apa kerugian
bagi Negara penerima
10.
Bagaimana
pengaturan MNC bagi Negara penerima?
A.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui sifat MNC.
2.
Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan MNC.
3.
Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi struktur modal MNC.
4.
Untuk
mengetahui keputusan bersaing MNC.
5.
Untuk
mengetahui efek global MNC.
6.
Untuk
mengetahui manfaat MNC di Negara induk.
7.
Untuk
mengetahui konflik yang muncul dinegara induk.
8.
Untuk
mengetahui manfaat bagi Negara penerima.
9.
Untuk
mengetahui kerugian bagi Negara penerima.
10.
Untuk
mengetahui pengaturan MNC bagi Negara penerima.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sifat MNC
Karakter MNC sangat bervariasi,
tergantung dari cara pendirian cabang diluar negeri, pola pemikiran dan tujuan
operasi di luar negeri. Pendirian cabang diluar negeri biasanya dilakukan
dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru,
ekspansi atau membeli perusahaan diluar negeri. Pengaturan pemilikan dan cabang
luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa
pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemikan kurang dari 100%
modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures).
Tujuan dan motif MNC melakukan
investasi langsung di luar negeri juga berbeda. Ada MNC yang bermaksud untuk
melakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk mendirikan cabang di luar
negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan
induk.[4]
Contoh untuk ekspansi vertikal ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan
cabang diluar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses
lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi horizontal
dengan cara mendirikan cabang diluar negeri dengan melakukan kegiatan yang
hampir sama dengan perusahaan induk.
A.
Faktor
yang mempengaruhi keputusan MNC
Tujuan investasi langsung diluar
negeri adalah mencari keuntungan maksimum dan penjualan maksimum atau
kedua-duanya. Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan
cabang diluar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat antara lain:[5]
1.
Apabila
perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin
diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui
kebutuhan dan selera konsumen. Disamping itu cabang diluar negeri dapat
merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen.
2.
Ekspor
ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif Negara lain. Dengan
mendirikan cabang diluar negeri yang dapat menghasilkan produk dinegara tersebut
maka masalah hambatan tarif dapat teratasi.
Apabila tujuan pendirian cabang
diluar negeri itu untuk mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan
efesiensi biaya diberbagai Negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC
tertarik untuk melakukan ekspansi dinegara yang upah buruhnya rendah (biasanya
dinegara berkembang), terutama apakah produk yang dihasilkan itu sifatnya padat
tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik MNC adalah
kerajinan serta sering terjadinya pemogokan.
Faktor biaya lain yang kerap
dipertimbangkan adalah biaya transport. Dengan membuka cabang, biaya transport
dapat ditekan. Disamping biaya transport, pajak yang relatif lebih rendah dapat
merupakan daya tarik MNC.[6]
Disamping faktor ekonomi yang
mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di Negara
yang hendak dituju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan
asing perlu diperlajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan
terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan
yang dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan
menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari Negara penerima
MNC.
B. Faktor-faktor
yang mempengaruhi Struktur Modal MNC
Dalam sebuah perusahaan, struktur
modal adalah salah satu hal utama yang harus diperhatikan. Struktur modal
merupakan perbandingan antara hutang dan ekuitas atau yang lebih dikenal dengan
Debt to Equity Ratio (DER). Nilai DER akan mempengaruhi penilaian inverstor.
Tinggi rendahnya rasio DER menunjukkan besar kecilnya pendanaan yang berasal
dari hutang. [7]
Suatu perusahaan jika dalam memenuhi
kebutuhan dananya mengutamakan pemenuhan dengan sumber dari dalam perusahaan
akan mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Modal asing hanya
digunakan sebagai pelengkap apabila dana yang diperlukan kurang mencukupi. Oleh
karena itu, para manajer keuangan dengan tetap memperhatikan cost of capital
perlu menentukan apakah kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri
ataukah dipenhu dengan modal asing. Pertimbangan yang optimal antara modal
asing dan modal sendiri akan mencerminkan struktur modal yang optimal.
Banyak faktor yang mempengaruhi
keputusan manajer dalam menentukan struktur keputusan struktur modal
perusahaan. Faktor yang menentukan keputusan struktur modal khususnya pada
struktur modal yang ditargetkan (capital structure) terdiri dari risiko bisnis,
posisi pajak, fleksibilitas keuangan, dan konservatisme atau agresivitas
manajemen. [8]
Adapun secara lebih umum faktor yang berpengaruh terhadap keputusan struktur
modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat
pertumbuhan, profibilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi
pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas
keuangan.[9]
C. Kekuatan
bersaing MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat
dijelaskan sebagai berikut: [10]
1.
MNC
dipandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang
dilakukan adalah barangnya relative canggih, sangat bervariasi, kompleks,
penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja.
Dalam keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC mungkin lebih efesien
dibanding kontrak antar pembeli dan dan penjual yang independent. Keuntungan
inilah yang sering dikenal dengan nama institutional comparative advantage
dari MNC.
2.
MNC
dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi
melalui riset dan pengembangan. MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik
dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun
manajemen.
3.
MNC
kadang disebut sebagai perusahaan informasi, yakni mengorganisir dan secara
sistematis mengumpulkan informasi tentang perkembangan pasar, biaya dan
teknologi melalui cabang-cabangnya diluar negeri. Informasi ini secara terus
menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimplementasikan.
4.
MNC
biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya
melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses
produksi.
5.
MNC
juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional.
Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari
sumber dana.
6.
MNC
sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun
vertikal dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk
merebut pasar.
7.
MNC
sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh
Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara
yang mengenakan proteksi ersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan
cabang di luar negeri, yakni dengan menggunakan teknik pembuatan faktur
sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bisa dideteksi.
D. Efek Global
MNC
MNC akan mempengaruhi alokasi
investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan
munculnya MNC apabila naiknya investasi dicabang luar negeri tidak
mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai akses
sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara
yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah.
MNC dapat menimbulkan alokasi
efesiensi produk antar Negara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam
efesiensi yakni efesiensi alokasi dan efesiensi operasi. Yang pertama,
efesiensi alokasi dapat dijelaskan sebagai proses produksi MNC dipecah-pecah
menjadi proses yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar
harga faktor produksi, perbedaan biaya angkut, dan kebijaksanaan proteksi.[11]
Dengan dukungan informasi yang komplit, proses pengambilan keputusan yang tepat
maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efesiensi sehingga
dapat mendorong adanya spesialisasi antarnegara. Spesialisasi ini timbul karena
perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi.
Kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi internasional dibidang
produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan perdagangan internasional.
Adapun dampak positif MNC dapat
menaikkan efesiensi adalah sebagai berikut:[12]
1.
Pertama,
hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC
disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga
efesiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNC
melakukan kebijaksanaan harga yang rendah untuk mematikan saingan sehingga
dapat mengarahkan pada monopoli. Lagi pula MNC mungkin dapat mempengaruhi
pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya.
2.
Kedua
kaitannya dengan persaingan adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul
karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk
seluruh cabang, misalnya riset dan pengembangan, pengelolaan valuta asing atau
perencanaan perusahaan.
Meskipun MNC dapat mendorong
efesiensi, namun kegiatan mereka dapat menimbulkan dampak negatif.[13]
1.
Pertama,
MNC justru dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang
optimal.
2.
Kedua,
kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat pesaingnya
yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan.
Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan atau monopoli pasar.
3.
Ketiga,
MNC dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah Negara induknya ataupun Negara
tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga
efesiensi dan output potensial menurun.
4.
Keempat,
dari aspek global, karena MNC lebih fleksibel maka mereka sering dapat
menimbulkan adanya biaya eksternal bagi perekonomian dunia. Misalnya, MNC dapat
dengan mudah memindahkan pabrik yang mengakibatkan polusi dari Negara asal
(yang aturan tentang polusi ketat) ke Negara lain (yang aturan tentang polusi
kurang ketat). Apabila dampak lingkungan ini merembet ke Negara lain maka dunia
secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial.
Dengan kapasitasnya untuk dapat
memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya
dapat menaikkan efesiensi alokasi dan operasi saja tapi juga dapat mendorong
investasi dan perubahan teknologi.
E. Manfaat MNC
bagi Negara Induk
MNC dapat menimbulkan alokasi
efesiensi produk antar Negara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam
efesiensi yakni efesiensi alokasi dan efesiensi operasi. Pendapatan ini dapat
berbentuk kenaikan dividen bagi pemilik saham, kenaikan gaji bagi pemimpin dan
kenaikan upah bagi karyawan. Menurut perdiksi teori klasik tentang perdagangan
internasional , faktor produksi yang melimpah dinegara induk akan memperoleh manfaat
sedangkan faktor produksi yang jarang akan rugi.[14]
Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat
diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang dihasilkan dinegara lain
yang biaya produksinya lebih rendah.[15]
Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya diluar negeri untuk memperoleh
biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan
manfaat ini jelas Nampak.
F.
Konflik yang
muncul di Negara Induk
Penolakan terhadap investasi
langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari oleh pemikiran
tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan.
Konflik yang muncul adalah sebagai berikut:[16]
1.
Pergeseran
Tenaga Kerja
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa
beberapa pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC diluar negeri.
Kegiatan produksi yang mestinya dapat dilakukan didalam negeri tetapi dilakukan
di luar negeri sehingga tenaga didalam negeri menjadi kelebihan. Namun demikian
kegiatan MNC diluar negeri ini dapat pula menciptakan lapangan kerja di dalam
negeri.
2.
Berkurangnya
Keunggulan Modal dan Teknologi
MNC sering dituduh mengekspor modal
dan teknologi dan dikombinasukan dengan tenaga kerja yang murah diluar negeri. Hal
ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal teknologi di dalam
negeri dapat berkurang; kedua kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut
digantikan diluar negeri dan sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar
negeri (berupa keuntungan MNC yang dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi
dalam negeri dapat terpengaruh oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi
diluar negeri.
3.
Penghindaran
Pajak
Melalui praktek-praktek penilaian
dalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC) yang sering disebut
transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh Negara
penerima MNC dapat menghindar pengenaan
pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi maka Negara induk akan dirugikan.
4.
Merongrong
Kebijakan Ekonomi Negara Induk
Jaringan yang luas dari MNC sering
mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi Negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti
truts dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke
Negara tertentu.
Secara makro ekonomi, MNC mempunyai
akses terhadap pasar modal internasional yang dapat dipergunakan untuk
menghindari kebijaksanaan moneter Negara asal yang sifatnya restriktif.
G. Manfaat bagi
Negara Penerima
Keuntungan potensial kehadiran MNC
mencakup: pembentukan modal, menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja,
transfer teknologi serta perbaiki posisi neraca pembayaran.[17]
Dalam kaitannya dengan pembentukan
modal, apabila pengusaha lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka
akan terjadi penambahan stok modal nasional, jika tidak maka kenaikan stok
modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca
pembayaran, keuntungan dan kerugianya sangat tergantung aliran modal yang
masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke Negara
induk keuntungan yang diperoleh.
Seperti halnya efek terhadap
pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikkan pendapatan
dan menambahkan kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training
sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja.
Efek yang nyata Nampak adalah adanya
transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC
dapat menaikkan kualitas produk serta mendorong peningkatan efisiensi di Negara
penerima. Di dalam jangka panjang mungkin Negara penerima mempunyai kesempatan
untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi.
H.
Kerugian
bagi Negara Penerima
Konflik memang sering terjadi di
Negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan
sedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai melalui
kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat menggunakan
produk lokal. Kebijakan ini sering menggunakan konflik dengan tujuan MNC untuk
menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali
keuntungan yang diperoleh.[18]
Tujuan-tujuan ini akan dihambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan diatas. Negara
penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke Negara
tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang
dipasar lokal.
Mungkin yang paling kontroversional
adalah faktor teknologi. MNC biasanya menggunakan teknologi yang kurang cocok
bagi Negara penerima, misalnya teknologi yang digunakan bersifat padat modal,
padahal Negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang menganggur. MNC yang
demikian dapat menimbulkan konflik.
Disamping teknologi, MNC dituduh
tidak banyak melakukan riset dan pengembangan dinegara penerima sehingga
mengakibatkan Negara penerima selalu tergantung pada Negara induk.
Masalah lain adalah bahwa MNC dapat
menyebabkan ketidakstabilan ekonomi Negara penerima. Terutama untuk kegiatan
MNC yang bersifat pasar modal atau yang berorientasi ekspor.
I.
Pengaturan
MNC bagi Negara Penerima
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah:[19]
1.
Pengaturan
tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi penilaian tentang kemungkinan efek
MNC dimasa mendatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan
screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka
MNC tersebut ditolak kehadirannya.
2.
Penentuan
sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk invertasi asing atau penentuan
pemilikan, sehingga memberi peluan pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan
kegiatan atau mengambil keputusan.
3.
Negara
penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang
diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta
pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan.
4.
Negara
penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke
Negara induk.
5.
Negara
penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakter MNC
sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang diluar negeri, pola
pemikiran dan tujuan operasi di luar negeri. Pendirian cabang diluar negeri
biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan
perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan diluar negeri. Pengaturan
pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang
lain.Adapun secara lebih umum faktor yang berpengaruh terhadap keputusan
struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi,
tingkat pertumbuhan, profibilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap
pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas
keuangan.MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior.MNC dipandang memiliki
kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan
pengembangan.MNC kadang disebut sebagai perusahaan informasi,MNC dapat
menimbulkan alokasi efesiensi produk antar Negara. Dalam kaitannya dengan ini
ada dua macam efesiensi yakni efesiensi alokasi dan efesiensi operasi.Penolakan
terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari
oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun
pendapatan.Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup: pembentukan modal,
menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta perbaiki
posisi neraca pembayaran.
Daftar
Pustaka
Boediono. 2016. Ekonomi Internasional. Yoyakarta: BPFE
Brigham
dan Houston. 2011. Manajemen Keuangan Buku II. Jakarta: Airlangga
Handayani,
Anita. 2016. Struktur Modal Perusahaan Multinasional dan Perusahaan Domestik
pada Indeks LQ 45. Jawa Timur: Jurnal Manajerial. Vol. 3, No. 1.
Nopirin. 1996. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE
Soukotta, Agnes
dan M. Chabachib. 2012. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal. Semarang: Jurnal Bisnis Strategi. Vol. 21 No. 1
[1] Boediono, Ekonomi Internasional, BPFE, 2016, Yogyakarta, hlm:
9.
[2]Nopirin,Ekonomi Internasional Edisi 3, Yogyakarta, BPEF,
1996, hlm. 113.
[3] Anita Handayani, Struktur modal perusahaan multinasional dan
perusahaan domestik pada indeks LQ 45.
Vol. 3, No. 1 Januari 2016 hlm. 13.
[4] Nopirin, op.cit. hlm. 114
[5] Nopirin, op.cit. hlm.115
[6] Ibid., hlm. 116
[7] Brigham dan Houston, Manajemen Keuangan Buku II, Erlangga,2001, Jakarta,
[8] Ibid., hlm. 6.
[9] Ibid., hlm. 39
[10] Nopirin, op.cit. hlm.116
[11] Nopirin, op.cit. hlm.118
[12] Nopirin, op.cit. hlm. 119
[13] Nopirin, loc.cit.
[14] Nopirin, op.cit. hlm. 120
[15] Nopirin, loc.cit.
[16] Nopirin, op.cit. hlm. 121
[17] Nopirin, op.cit. hlm. 122.
[18] Nopirin, op.cit. hlm. 123
[19] Nopirin, op.cit. hlm. 124.
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.