STANDAR MONETER
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam perekonomian, kita ketahui bahwa kegiatan
ekonomi merupakan hal vital dalam kehidupan masyarakat. Sejak dulu manusia
mengenal sistem barter dalam melakukan transaksi. Keberadaan sistem barter
ternyata tidak membawa keadilan kepada pelaku ekonomi. Sistem barter merupakan
salah satu pemicu manusia menggunakan cara yang lebih efisien dalam memenuhi
kebutuhannya. Mereka beralih menggunakan alat pembayaran yang disebut dengan
uang. Mekanisme tersebut hanya dapat berjalan jika dicapai suatu kesepakatan
diantara para pelaku ekonomi mengenai standar moneter pada apa yang akan
digunakan dalam suatu komunitas atau negara.
Rahardjo Mugi
(Ekonomi Moneter 2009:29) UNS Surakarta: Dalam dewasa ini,
untuk membatasi peredaran uang di suatu negara, maka pemerintah mengambil suatu
kebijakan moneter yang di dalamnya terdapat standar moneter. Standar moneter
merupakan suatu sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai daripada
uang, termasuk di dalamnya peraturan uang termasuk ciri-ciri atau sifat
daripada uang. Termasuk di dalamnya peraturan mengenai sifat uang, pengaturan
jumlah uang yang beredar (standar mata uang yang digunakan dapat berupa uang
logam maupun uang kertas), ekspor dan impor logam-logam mulia, serta fasilitas
bank yang hubungannya dengan perluasan demand
deposit.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
definisi dari standar moneter?
2. Apa
macam-macam standar moneter?
C. Tujuan
Masalah
1. Untuk
mengetahui definisi standar moneter
2. Untuk
mengetahui macam-macam standar moeter
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Standar
Moneter
Rahardjo
Mugi (Ekonomi Moneter 2009:29) UNS Surakarta: Dalam dewasa
ini, untuk membatasi peredaran uang di suatu negara, maka pemerintah mengambil
suatu kebijakan moneter yang di dalamnya terdapat standar moneter. Standar
moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standard nilai daripada
uang, termasuk di dalamnya
peraturan tentang ciri-ciri atau sifat-sifat daripada uang, peraturan tentang
jumlah uang yang beredar (baik logam maupun kertas) ekspor dan impor
logam-logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan ekspansi demand deposit. Jadi dalam definisi
tersebut menjelaskan bahwa:
·
Standar moneter berarti sistem moneter
yang didasarkan atas standar moneter daripada uang, maksudnya alat yang
digunakan untuk mengukur atau menentukan nilai barang dan jasa adalah uang.
·
Adanya peraturan tentang ciri-ciri uang,
ini mengandung arti uang yang beredar wujudnya seperti apa? Apakah uang token
apakah full bodied money, tanda-tandanya
seperti apa, bahwa benda itu dirubah wujudnya seperti uang.
·
Pengaturan jumlah uang yang beredar ini
bisa dilihat masa standar emas, jumlah uang yang beredar sangat ditentukan oleh
jumlah emas yang ada pada negeri tersebut atau yang tersedia pada bank sentral.
·
Ekspor-impor logam mulia, misalnya
standar emas internasional, ada peraturan mengenai kebebasan ekspor-impor logam
mulia/emas bagi negara-negara saling menganut standar emas internasional
·
Ekspansi deman deposit. Aturan mengenai ekspansi uang giral ini sangat jelas
dijumpai pada masa sekarang ini, yaitu bank sentral membuat peraturan bahwa
bank umum harus menjaga liquiditasnya dengan cadangan wajib minimum tertentu.
B. Macam-Macam
Standar Moneter
Rahardjo Mugi
(Ekonomi Moneter 2009:30) UNS Surakarta: Pada hakikatnya standar moneter dapat
dikategorikan menjadi dua golongan yaitu: standar barang (commodity standard) dan standar kepercayaan (fiat standard) Standar barang (commodity
standar)
diartikan sebagai sistem moneter dimana nilai
atau tenaga beli uang dijamin sama dengan berat barang tertentu. Standar barang
(commodity standard) ini dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1.
Standar
Tungal
( monometallic standard )
Rahardjo Mugi (Ekonomi Moneter 2009:30)
UNS Surakarta: Monometallic standard yaitu suatu sistem
moneter suatu negara, dimana negara tersebut nialai mata uangnya hanya dijamin
hanya seberat gram barang tertentu (misalnya standar emas). Standar
emas adalah suatu sistem moneter, dimana suatu bangsa mengucapkan (mengatakan) kesatuan
moneternya dengan emas, bebas menjual dan membeli emas dengan harga yang pasti,
dan mengijinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.
Adapaun
syarat-syarat standar emas adalah
sebagai
berikut:
a) Pemerintah
harus bersedia menjual dan membeli emas dalam jumlah yang tidak terbatas dengan
harga tetap yang sudah ditentukan oleh
undang-undang.
b) Pemerintah
harus memberikan ijin kepada setiap orang untuk melebur mata uang emas, membuat
mata uang emas dan memperjualbelikan emas.
Didalam
sejarah kita mengenal ada berbagai bentuk standar emas, adapun macam-macam
standar emas yaitu:
a.
Standar
emas penuh (Full
gold standard atau gold
coin standard)
Dengan
full gold standard atau
standar emas penuh, dimaksudkan suatu sistem keuangan dimana mata uang emaslah
sepenuhnya yang beredar dalam masyarakat. Demikianlah
pengertian standar emas penuh pada mulanya. Tetapi
lambat laun bukan lagi mata uang emas yang sepenuhnya beredar dalam masyarakat.
Pada waktu berikutnya jumlah mata uang emas mulai berkurang dan didampingi oleh
mata uang kertas, yang mana
mungkin jumlahnya hampir sama.
Jadi
pengertian standar emas penuh berubah menjadi suatu sistem keuangan dimana jumlah uang emas yang
beredar adalah sama dengan jumlah uang kertas. Akan tetapi keadaan yang
demikian tidak dapat
dipertahankan atau dipelihara, hingga kadang-kadang jumlah mata uang emas tidak
selalu sama, tetapi mata uang emas tetap beredar dalam masyarakat.
Standar emas penuh berlaku atau berjalan atas dasar
peraturan-peraturan atau syarat-syarat sebagai berikut:
a) Suatu
bangsa mengkaitkan mata uangnya dengan seberat emas tertentu.
b) Adanya
kebebasan bagi masyarakat dalam hal melebur dan menempa mata uang emas kepada
pabrik uang milik pemerintah (min )
tanpa biaya.
c) Adanya
kebebasan bagi individu dalam hal jual beli emas apakah untuk disimpan atau
diekspor.
d) Uang
emas sebagai alat bayar yang harus
diterima oleh umum didalam lalu lintas pertukaran atau pembayaran.
e) Uang
kredit (uang kertas yang beredar) didukung oleh cadangan emas, dan ditebus
dengan uang emas.
Selain itu, standar emas penuh juga memiliki kebaikan dan
keburukan. Adapun kebaikannya yaitu:
a) Adanya
kebebasan membuat uang dan terjaminnya pasar bebas emas menjaga nilai pasar dari
emas dan nilai nominal dari mata uang tetap sama.
b) Segala
bentuk uang kertas dapat ditebus dengan emas, sehingga kesamaan nilai dapat
dijamin antara alat-alat penukar (pembayar).
Adapun
keburukan dari standar emas
penuh
adalah:
a) Emas
jarang sekali digunakan oleh umum untuk perdagangan domestik.
b) Selama
periode krisis moneter, individu-individu banyak memegang uang emasnya,
sehingga melemahkan perbendaharaan cadangan emas dengan cepat dan meminimumkan
kemampuan pemerintah dalam menegejar tambahan permintaan emas.
b. Standar inti emas (Gold
bullion standard)
Dalam
gold bullion standard atau
standar
inti emas, hak masing-masing orang untuk bebas menempa mata uang emas telah
dicabut. Sekalipun demikian Bank
senral dengan ketetapan undag-undang masih tetap bersedia membeli dan menjual
emas dengan harga sesuai dengan yang ditetapkan oleh undang-undang, dan dalam
jumlah yang tidak terbatas.
Dalam
standar inti emas ini, segala langkah pemerintah ditujukan agar persediaan emas
yang ada dalam negeri dijadikan sebagai reserve untuk pembayaran keluar negeri dan decking uang kertas yang dikeluarkan. Sebagai ganti mata uang emas maka
dikeluarkan uang kertas yang dapat dianggap sebagai alat tukar yang sah.
Jadi
pada masa gold bullion standard, mata
uang emas sudah tidak beredar lagi, diganti mata uang kertas. Kebebasan masyrakat membuat mata uang
emas telah dicabut, tetapi kebebasan masyarakat jual-beli emas kepada Bank Sentral tetap
masih ada. Standar inti emas
ini pernah diparaktekkan di Inggris
sejak tahun 1925-1931. Sesudah September
1931 Inggris
melepaskan standar emas yang kedua ini sebenarnya tidak lanjut dari jenis
standar emas yang pertama. Jenis standar emas yang kedua muncul setelah
perang dunia pertama berakhir terutama karena
kekurangan emas untuk cadangan.
Dari
uraian tentang standar
emas jenis yang kedua ini, maka sekarang tahu perbedaannya dengan standar emas
jenis yang pertama dimuka. Gold bullion standard mempunyai beberapa kebaikan antara lain
ialah:
a) Negara
dibebasklan dari beban pembuatan uang emas
b) Lebih
baik bersiap-siap untuk mencegah larinya emas keluar negeri. Karena itu
pemerintah hanya menjual emas dalam bentuk batangan emas yang bernilai tinggi.
Tetapi untuk para seniman dan ilmuan diberi hak untuk membeli emas, jika mereka
mengiginkan emas kurang dari satu batang didasarkan untuk membeli ukuran yang
lebih kecil.
Gold
bullion standard juga mempunyai beberapa kekurangan yaitu dalam kenyataan yang dapat diambil emas
adalah orang-orang kaya yang jumlahnya hanya bebrapa saja. Dengan demikian maka gold bullion standard adalah
standarnya orang kaya, operasinya dikalangan atas dan sulit orang-orang kecil.
c. Standar wissel emas (Gold
exchange standard)
Dalam
standar wissel emas, Bank
Sentral tidak diharuskan lagi untuk selalu menukarkan mata uang kertas yang
dibawa kepadanya dengan emas. Jadi
tidak ada lagi keharusan menurut undang-undang untuk membeli berlebih-lebih
menjual kepada siapapun juga dengan harga tertentu itu.Sekalipun demikian,
disini masih selalu harus dipelihara perbandingan nilai antara nilai kesatuan
uang dengan seberat emas yang tertentu.
Dalam
standar wissel emas, emas disimpan oleh Bank
Sentral dan hanya dapat dikeluarkan dengan seijin pemerintah pemerintah
mengusahakan agar sebanyak mungkin emas yang ada didalam negeri dapat disimpan
dalam Bank Sentral,
yang dalam persediaan Bank
Sentral itu dipergunakan untuk membeli saham-saham investasi luar negeri. Hal
yang demikian ini dilakukan untuk selain saham itu memberikan pernghasilan
berupa bunga juga karena saham itu dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran
keluar negeri. Jadi saham itu
dapat disamakan dengan emas yang berfungsi sebagai alat pembayaran keluar
negeri. Emas tersebut kadang-kadanag juga
disimpan di bank-bank luar negeri, kedalam wissel-wissel atau kedalam
surat-surat berharga lainnya. Wissel
atau surat-surat berharga itu dapat dengan mudah ditukarkan valuta asing atau
langsung kepada emas.
Oleh
karena wissel-wissel, surat-surat berharga dan valuta asing sangat mudah
ditukar dengan emas, maka dalam hal ini Bank
sentral banyak memiliki wissel-wissel, surat-surat berharga luar negeri dan
valuta asing. Benda-benda inilah disamping emas, yang digunakan Bank sentral sebagai dekking untuk mengeluarkan uang kertas dalam negeri. Standard
wissel emas ini pernah dijalankan di Jerman
sejak tahun 1924, untuk sementara waktu lainnya.
Gold exchange standard juga mempunyai kebaikan dan keburukan, kebaikannya yaitu:
a) Dengan
dibelinya surat-surat berharga luar negeri dengan emas serta adanya investasi-investasi
luar negeri, maka negara tersebut memperoleh penghasilan bunga.
b) Aliran
emas untuk membayar utang dapat diminimumkan karena adanya cadangan yang ada di
luar negeri yang tersedia untuk tujuan ini.
c) Karena
aliran emas yang sangat terbatas, maka ongkos pengiriman logam-logam berharga
dalam kaitannya dengan hutang-hutang tersebut menurun.
Sedangkan Keburukan gold exchange standard yaitu:
a) Standar
emas ini mengurangi berlakunya operasi otomatis dari standar emas secara umum.
b) Negara
cadangan emas dan investasi negara lain harus selalu bersedia untuk mengekspor
emas jika negara pemilik mengijinkan untuk mengambilnya.
c)
Akibat dari tindakan diatas akan memaksa
penghapusan dasar kredit bank karena emasnya berkurang dan juga akan
mengakibatkan penciutan secara umum dalam jumlah uang yang beredar (karena
emasnya diminta oleh neagar yang punya).
2.
Standar
Kembar (bimetallic standard)
Rahardjo Mugi (Ekonomi Moneter
2009:45) UNS Surakarta: Sistem moneter suatu negara
dikatakan menganut standar kembar apabila nilai satuan mata uang negara yang
bersangkutan didasarkan atas jenis logam ( biasanya emas dan perak ). Pada masa
ini pemerintah harus selalu siap membeli emas dan perak pada harga yang tetap,
sementara itu uang emas dan perak dikatakan alat bayar yang sah.
Hendaknya
diingat bahwa apabila suatu pemerintah menetapkan kesatuan moneternya dengan
emas atau perak dan bersedia membeli atau menjual emas atau perak dengan harga
yang ditetapkan, maka pemerintah tersebut tidak hanya menetapkan nilai kesatuan
moneter terhadap emas atau perak, tetapi juga ditetapkan perbandingan nilai emas dan perak. Jadi penetapan harga
emas dan harga perak tersebut, berarti pemerintah telah menetapkan perbandingan
antara emas dan perak yaitu 1:16 (1 gram emas = 16 gram perak)
Andaikan
persediaan emas naik maka pasaran harga emas menurun misalnya tingal 15 kali
harga perak. Tetapi jika pemerintah Amerika
Serikat masih menetapkan kesatuan uangnya
sebesar 16 perak sama dengan 1 emas maka, emas terlalu tinggi nilainya di lihat
dari kaca mata luar negeri. Akibatnya emas mengalir
ke negeri Amerika
Serikat
dan perak lari keluar Amerika
Serikat.
Dalam
masa standar emas ini, Sir
Thomas Gresham membuat hukum yang berbunyi “bad
money always drive out good money”. Uang yang jelek (nilainya) turun
mengusir good money (uang yang
nilainya baik ) contohnya seperti tadi, jika diluar Amerika Serikat atau di pasar nilai suatu gram
emas sama dengan 15 gram perak, padahal di pemerintah nilai 16 gram perak = 1
gram perak (jadi nilai perak naik atau nilai emas turun) hal
ini semua orang akan membeli perak kepada pemerintah dengan uang emas. Peraknya
disimpan atau mata uang perak dilebur dijadikan batang perak. Jadi logam yang nilainya jelek muncul di
masyarakat menjadi mata uang, sedangkan logam yang nilainya baik dilebur tidak
menjadi mata uang lagi. Contoh lainnya pada tahun 1717 di Ingris dibuat hukum uang (counuge
law) baru dengan perbandingan 15,21 gram perak = 1gram emas. Padahal di
negeri lain perbandingan antara 1 gram emas tidak ada 15,21 gram perak. Jadi Inggris menilai perak lebih tinggi
daripada negeri-negeri lain jika diperbandingkan dengan emas.
Kenyataan
yang terjadi logam emas mengalir ke inggris dan logam perak lari keluar
inggris. Akhirnya tahun 1816 inggris menyatakan tidak
lagi menggunakan standar kembar, tetapi beralih ke standar tunggal, yaitu
standar emas.
Standar kembar memiliki kebaikan dan keburukan, adapun
kebaikan dari
standar kembar antara lain:
a) Berhubungan ada dua logam yang digunakan untuk uang
maka persediaan alat untuk uang adalah lebih cukup bila menggunakan emas saja.
b) Dengan
standar kembar akan dapat menciptakan kestabilan nilai uang dari pada standard
tunggal yang didasarkan atas emas saja.
c) Nilai
daripada cadangan emas juga akan lebih stabil karena produksi dari emas dan
perak berubah-ubah dalam arah yang berlainan.
d) Hukum
Gresham tidak secara tepat akan berlaku karena aliran yang terlalu tingi dari
uang kedalam pasar yang mana akan menekan nilainya, dan membawa kedalam garis
nilai tambang (mint value)
Sedangkan keburukan standar kembar yaitu sejarah moneter
di dunia pada abad 19 menunjukan bahwa sistem standar kembar menjadi sistem
standar tunggal dalam kenyataannya. Perbedaan
antara nilai tambang dengan nilai pasar dari dua logam cenderung mendorong logam
uang murah hilang dari peradaban. Akibatnya sistem moneter ini hanya
berdasarkan pada satu logam saja.
Catatan
apabila syarat-syarat yang harus berlaku pada standar kembar sebagian dicabut, maka standar kembar
akan berjalan pincang, yang mana oleh robetson disebut limping standard.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Standar
moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standard nilai daripada
uang, termasuk di dalamnya
peraturan tentang ciri-ciri atau sifat-sifat daripada uang, peraturan tentang
jumlah uang yang beredar (baik logam maupun kertas) ekspor dan impor
logam-logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan ekspansi demand deposit.
2. Macam-macam
standar emas itu ada dua yaitu:
Ø Standar
tunggal yaitu Sistem
moneter suatu negara, dimana negara tersebut nilai mata uangnya hanya dijamin
hanya seberat gram barang tertentu (misalnya standar emas).
Ø Standar
kembar yaitu Sistem moneter
suatu negara dikatakan menganut standar kembar apabila nilai satuan mata uang
negara yang bersangkutan didasarkan atas jenis logam (biasanya emas dan perak).
3. Standar
emas adalah adalah suatu sistem moneter, dimana suatu bangsa mengucapkan
(mengatakan) kesatuan moneternya dengan emas, bebas menjual dan membeli emas dengan
harga yang pasti, dan mengijinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor
emas tanpa batas.
4. Macam-macam
standar emas ada tiga yaitu:
ü Standar emas penuh (Full gold
standard
atau gold coin standard) yaitu suatu sistem keuangan dimana mata
uang emas sepenuhnya yang beredar dalam masyarakat.
ü Standar inti emas (Gold
bullion standard)
yaitu hak masing-masing orang untuk bebas
menempa mata uang emas telah dicabut.
ü Standar wissel emas (Gold exchange
standard) yaitu bank
sentral tidak diharuskan lagi untuk selalu menukarkan mata uang kertas yang
dibawa kepadanya dengan emas.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, Mugi. 2009. ekonomi moneter.Solo: lembaga
pengembangan pedndidikan (LPP) UNS dan UPT penerbitan dan percetakan UNS (UNS
Press) Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta, jawa Tengah Indonesia 57126.
I am really happy to read this website posts which contains lots of valuable facts
BalasHapusCurrency Exchanger
HapusThank you for visiting my blog