Kriteria
singkong yang baik untuk bahan makanan
Singkong lebih dikenal sebagai ketela pohon
atau ubi kayu. Secara keseluruhan tumbuhan ini telah dimanfaatkan, baik daun
maupun akarnya. Bagian akar disebut juga umbi, dengan dagingnya berwarna putih
atau kekuning-kuningan bila dalam keadaan segar. Umbi singkong tidak tahan
disimpan lama tanpa perlakuan khusus setelah dipanen kurang lebih selama dua
hari. Pada saat itu, singkong telah mengandung racun yang ditandai oleh
perubahan warna daging buahnya menjadi biru gelap. Racun itu adalah asam
sianida.
Ada beberapa jenis singkong yang
dikembangkan di Indonesia. Jenis atau varietas singkong digolongkan berdasarkan
kadar asam sianida yang dikandungnya. Ada jenis singkong manis dan singkong
pahit. Singkong manis dapat digunakan langsung karena mempunyai kadar asam
sianida relatif rendah. Yakni kadarnya di bawah 40 mg asam sianida per kilogram
(kg) umbi yang masih segar. Kadar sianida di bawah 40 mg dapat hilang ketika
singkong dibilas air atau dimasak sampai matang, sehingga tetap menjadikan umbi
singkong tidak dapat dikonsumsi secara langsung dalam keadaan mentah. Untuk
kelompok singkong manis, diantaranya gading, adira I, mangi, betawi, metega,
randu ranting, dan kaliki. Jenis singkong pahit mempunyai kadar asam sianida di
atas 50 mg/kg umbi segar. Umumnya digunakan untuk keperluan
industri, seperti industri tapioka. Golongan singkong pahit adalah
basiorao, adira IV, muara, tapikuru, bogor, adira II, dan SPP.
Berdasarkan penelitian beberapa ahli, dikatakan bahwa semakin tinggi kadar asam
sianida dalam umbi, maka rasanya akan semakin pahit. Beberapa cara telah
diterapkan untuk mengurangi senyawa racun itu, seperti perebusan, pemanasan,
pengukusan, pencucian, dan pengeringan. Cara pencucian tergolong efektif untuk
mengurangi racun sianida karena asam sianida mudah terlepas ke dalam
air rendaman. Sementara cara pengeringan dapat menguapkan senyawa beracun
tersebut. ( Husniati, 2010)
Hal terpenting untuk diperhatikan dalam
menghidangkan aneka macam makanan dari bahan singkong yang aman dari racun ini
adalah memilih umbi singkong dari jenis singkong manis dan melakukan proses
pencucian seperti yang dianjurkan. Kadar asam sianida yang rendah di bawah 40
mg/kg umbi segar relatif aman, tidak membahayakan kesehatan, dan berasa manis.
Karena itu, apabila mengkonsumsi umbi singkong dan beberapa jenis umbi - umbi
lain yang mengandung sianida, sebaiknya memilih jenis umbi yang memiliki kadar
asam sianida rendah dan masih dalam keadaan segar serta memperhatikan cara
pengolahan untuk menghilangkan racunnya.
Komentar
Posting Komentar