Sikap kepribadian wirausaha (kreatif dan inovatif)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berusaha dan berusaha merupakan satu kata yang harus terus-menerus didengungkan dalam diri setiap generasi muda. Dengan keinginan, usaha dan dorongan yang terus-menerus, diharapkan pada diri setiap pemuda akan tumbuh jiwa kewirausahaanya. Jiwa berwirausaha bisa ditumbuhkan dalam setiap diri individu yang mau belajar, mencoba, dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Berwirausaha bukan hanya diteorikan, tetapi harus dipraktikkan secara nyata dalam kegiatan sehari-hari. Dalam mengembangkan semangat kewirausahaan perlu memiliki sikap inovatif, kreatif dan bekerja efektif dan efisien. Hal ini dapat sebagai faktor pendorong terwujudnya keberhasilan bagi seorang wirausaha. Makalah ini akan membahas tentang sikap dan kepribadian kewirausahaan kreatif dan inovatif.
Rumusan Masalah
Bagaimana Mengembangkan Kemampuan Inovatif?
Bagaimana Mengembangkan Kreativitas?
Tujuan
Untuk mengetahui cara mengembangkan kemampuan inovatif.
Untuk mengetahui cara mengembangkan kreativitas.
BAB II
PEMBAHASAN
Mengembangkan Kemampuan Inovatif
Pengertian Inovatif
Inovatif adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat dijual dan merupakan hal atau terobosan baru. Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausahawan merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Contoh: seorang wirausaha bergerak dalam bidang jasa boga yang ingin sukses selalu berusaha berinovatif dalam hal bentuk, rasa, kemasan, atau bahan baku yang dipakai, dan lain-lain.
Pentingnya Inovatif
Apabila wirausahawan ingin sukses dan terus dapat menjalankan usahanya, ia harus membuat produk-produk yang dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru sebab dalam dunia bisnis zaman sekarang produk-produk dan pelayanannya tanpa adanya inovasi tidak akan berkembang dan tidak akan mungkin sukses dalam berwirausaha. Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, antara lain sebagai berikut:
Berorientasi kepada tindakan untuk selalu berinovatif.
Membuat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan.
Memulai membuat produk dengan inovatif yang terkecil.
Menentukan tujuan dalam berinovatif.
Menjalankan uji coba dan revisi.
Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman.
Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan dalam berinovatif.
Menghargai karyawan yang mempunyai gagasan dalamberinovati.
Mempunyai keyakinan dan bekerja dengan penuh inovatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan inovatif seseorang wirausahawan adalah keinginan untuk berprestasi, pemasaraan, risiko, pendidikan, pengalaman dan lain sebagainya. Adanya inovasi yang berasal dari orang lain akan memicu seseorang untuk berusaha agar bisnisnya berhasil.
Menerapkan Kemampuan Berinovasi
Menurut Koratko (1955), ada 4 jenis proses penerapan kemampuan inovatif, yaitu sebagai berikut:
Invensi (penemuan), merupakan penemuan produk attau jasa yang merupakan proses yang benar-benar baru. Contoh: penemuan pesawat terbang oleh Wright bersaudara, penemuan pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell, lampu pijar oleh Thomas A. Edison.
Ekstensi (pengembangan), merupakan pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produksi, jasa, atau proses yang ada. Contoh: pengusaha restoran MC. Donald’s yaitu Raynoc.
Duplikasi (penggandaan), merupakan replikasi kreatif atas konsep yang telah ada. Contoh: Walmart (departemet store).
Sintesis, merupakan kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formulasi baru. Contoh: Merril Lyuch (lembaga keuangan) dan Fred Smith (Federal Express).
Faktor-faktor yang mendukung tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif menurut James Brian Quinn (1945) adalah sebagai berikut:
Iklim dan visi
Perusahaan yang inovatif mempunyai visi yang singkat dan jelas, serta member dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovatif.
Orientasi pasar
Perusahaan yang inovatif melandaskan visi mereka dengan kenyataan yang ada di pasar.
Organisasi yang tetap datar dan kecil
Kebanyakan perusahaan yang inovatif berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta tim proyek yang terkecil.
Proses belajar interaktif
Di dalam suatu lingkungan yang inovatif, proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garif fungsi tradisional dalam suatu perusahaan.
Prinsip-Prinsip Inovatif
Prinsip keharusan
Keharusan menganalisis peluang
Semua sumber peluang inovatif harus dianalisis secara sistematis, tujuannya adalah mencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang akan dilakukan.
Keharusan memperluas wawasan
Makin banyak hal-hal baru yang kita dapat maka makin mudah bagi kita untuk mencari gagasan yang inovatif, memperluas wawasandapat dilakukan dengan cara lebih banyak membaca, mendengar, dan merasakan.
Keharusan untuk bertindak efektif
Syarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaa sehingga timbul pernyataan “hal ini sebetulnya sederhana, mengapa tidak berpikir sebelumnya”.
Keharusan untuk tidak berpikir muluk
Memiliki impian yang besar memang bagus, hal ini merupakan sumber inspirasi untuk melakukan sebuah inspirasi, tetai akan lebih baik jika dari hal-hal yang lebih kecil dahulu.
Prinsip larangan
Larangan untuk berlagak pintar.
Larangan untuk rakus.
Larangan untuk berpikir terlalu jauh kedepan.
Mengembangkan Cara Berpikir Inovatif
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk berpikir secara inovatif, tetapi kemungkinan ini hanya berkemauan keras untuk mengembangkan kemampuannya tersebut menjadi suatu keberhasilan. Untuk mengembangkan cara berpikir inovatif, dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
Membiasakan memiliki kemampuan.
Memperkaya sumber ide.
Membiasakan diri menerima perbedaan dan perubahan.
Menimbulkan sikap empati.
Merupakan kemampuan inovatif.
Mengembangkan Kreativitas
Pengertian Kreativitas
Conny Setiawan (1984) menjelaskan kreativitas adalah sebagai berikut:
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu produk yang baru.
Kreativitas kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Menurut A. Roe, manusia kreatif mempunyai ciri-ciri:
Keterbukaan dalam pengalaman.
Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa.
Keingintahuan.
Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan.
Dan menerima perbedaan.
Percaya pada diri sendiri.
Tekun.
Berani mengambil risiko.
Tidak hanya tunduk pada standard an pengawasan kelompok.
Menurut E. Ugene Raudsepp, menambahkan syarat-syarat seorang disebut kreatif, antara lain:
Sensitivitas kepada persoalan.
Kesiapan dan kemampuan untuk menghasilkan sejumlah ide-ide dasar.
Fleksibilitas.
Keaslian.
Mau mendengarkan perasaan-perasaan orang lain.
Keterbukaan terhadap fenomena dibawah sadar.
Motivasi.
Bebas dari ketakutan atas kegagalan.
Kemampuan untuk berkonsentrasi.
Berpikir dengan berbagai image.
Kepandaian memilih.
Pentingnya Kreativitas
Seorang wirausahawan perlu melakukan kreativitas karena:
Keberhasilan dalam persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif.
Kreativitas merupakan sumber yang berharga dan harus dipelihara serta jangan disia-siakan.
Tantangan baru selalu muncul dan harus dihadapi dengan kreativitas yang baru.
Kreativitas adalah gagasan yang tidak diramalkan datang dan perginya serta memiliki keunikan yang tinggi.
Melatih Kreativitas Melalui Kegiatan
Agar lebih jelas, berikut ini beberapa contoh melatih kreativitas seseorang:
Seorang mahasiswi di kampus membuat kejutan dengan membuat kue dengan resep baru sebagai hasil eksperimen.
Mahasiswi jurusan tata kecantikan mencoba untuk membuat baki lamaran dengan hiasan yang baru dan model yang bermacam-macam.
Mahasiswa menyusun batang korek/ stick es krim untuk dibuat menjadi gedung, mobil, lampion, motor, dan lain-lain.
Seorang membuat keset dari kain perca.
Berdasarkan penelitian, kreativitas dapat didefinisikan menjadi 3 tipe kreativitas yang berbeda berikut ini:
Menciptakan. Menciptakan adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
Modifikasi sesuatu. Dalam memodifikasi sesuatu, orang mencari cara-cara membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain.
Mengombinasikan. Mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.
Menerapkan Kemampuan Kreativitas
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan kreativitas para calon wirausaha, diantaranya sebagai berikut:
Mengunakan akal
Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analisis terhadap pengetahuan, evaluasi, dan tahap-tahap implementasi. Jadi, seorang wirausaha yang ingin kreatif, syaratnya harus melatih diri dan mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan usaha.
Hapus perasaan ragu-ragu
Penghambat pemikiran kreatif diantaranya ragu-ragu terhadap pemikiran ide-ide positif. Oleh karena itu, agar kreativitas seseorang calon wirausaha dapat berkembang maka hapuslah perasaan ragu-ragu itu dan berpikirlah secara positif.
Mengenali lingkungan
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, para calon wirausaha dapat dilakukan dengan cara pandang yang statis terhadap lingkungan yang telah ada. Carnya adalah wirausaha mengenali hubungan yang baru dan berbeda.
Mengembangkan prespektif fungsional
Seorang wirausaha yang kreatif akan dapat melihat teman-temannya, sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menjelaskan serta menyelesaikan suatu pekerjaannya.
Beberapa kebiasaan mental jelek yang dapat menghambat kreativitas wirausaha, diantaranya sebagai berikut:
Pemikiran kemungkinan (probabilitas)
Guna memperoleh keamanan dalam membuat keputusan, seorang wirausaha cenderung percaya kepada teori kemungkinan. Apabila berlebihan, maka hal ini akan menghambat seseorang dalam kenyataan yang sebenarnya tengah dihadapi. Dalam kreativitas, seringkali seseorang wirausaha mencari kesempatan yang hanya akan datang sekali saja dalam hidupnya.
Stereotype
Dalam hal ini, sudah ada ketentuan atau karakteristik tertentu untuk suatu hal. Begitu pula halnya kesuksesan yang dapat diraih. Karena keterbatasannya, seorang wirausaha ingin melakukan sesuatu hal karena stereotype ini akan terlunasi cara pandang dan persepsinya terhadap kemungkinan lain sebenarnya dapat diraih.
Pemikiran lain
Sejalan dengan pesatnya perkembangan kehidupan seorang wirausaha, banyang terpenuhi oleh hal-hal yang tidak pasti dan meragukan. Bagi orang yang kreatif, lebih baik menerima keadaan tersebut dalam hidupnya, bahkan mereka sering menentukan sesuatu yang berharga dalam kondisi tersebut.
Mencari selamat
Dalam mencari kehidupannya, orang akan cenderung menghindari risiko. Bahkan sebetulnya risiko bisa dianggap sebagai permainan yang menarik dan dapat dijadikan guru untuk keberhasilan dimasa yang akan datang.
Untuk membantu menerapkan kemampuan kreatif seseorang, dapat dilakukan sebagai berikut:
Rileks
Beberapa cara atau teknik rileks adalah dengan meditasi, mendengarkan alunan music, mendengarkan humor, rekreasi, dan berhenti sejenak memikirkan permasalahan.
Melatih otak
Mengeluarkan semua gagasan tanpa harus menyebut pemecahannya terlebih dahulu, latihan konsentrasi dan memikirkan cara menyelesaikan masalah-masalah pribadi.
Menentukan keinginan
Kita harus memahami permasalahannya sebelum mencoba memecahkannya, mengumpulkan fakta-faktanya dan mencoba mengidentikasi fakta-fakta yang paling penting.
Cara mengatasi masalah
Hal ini dapat dilakukan dengan mematok waktu untuk memfokuskan pada taham merencanakan, menyusun sub tujuan, mengingat kembali masalah-masalah yang serupa. Bagaimana memecahkan permasalahannya? Caranya, pergunakanlah analogi-analogi, strategi pemecahan yang berbeda, baik secara verbal, visual, matematis atau diagram-diagram, selanjutnya harus percaya pada intuisi dan bermainlah pada gagasan-gagasan yang positif.
Cara melakukan sesuatu dengan baik
Cara ini melibatkan upaya-upaya secara orisinil, menjaga keterbukaan pikiran dan menunda menggunakan cara-cara biasa dalam mengerjakan sesuatu.
Hambatan Dalam Berpikir Kreatif
Hambatan utama yang dihadapi untuk berpikir kreatif adalah adanya pembatasan-pembatasan dalam berpikir. Pembatasan-pembatasan tersebut adalah pembatasan situasi dan pembatasan mental. Pembatasan situasi adalah pembatasan yang nyata, misalnya keterbatasan uang, waktu, fisik, pendidikan dan norma dalam masyarakat. Semua itu adalah fakta yang membatatasi proses berpikir kreatif seseorang. Pembatasan mental adalah pikiran-pikiran yang membatasi proses berpikir kreatif seseorang. Misalnya kekhawatiran tentang dana terbatas, waktu yang tidak cukup, pihak lain yang enggan membantu, dan sebagainya.
Berpikir Positif
Berpikir positif adalah selalu mengarahkan dan menekankan kepada hal-hal yang positif, yaitu dengan melihat dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang menguntungkan yang menyenangkan terhadap setiap hal yang dilihat dan dihadapi.
Motto yang harus benar-benar diperhatikan adalah 3H, yaitu; head, hand, heart. Bekerja dengan pikiran sehat, tangan yang terampil dan hati yang luhur adalah sebagian dari keimanan terhadap tuhan. Betapa bahagianya orang yang dapat melaksanakan tiga hal tersebut. Membiasakan diri berpikir positif akan membuat seseorang:
Tangkas dan sigap dalam melaksanakan tugas, pandai merebut kesempatan dan bahagia dalam hidupnya;
Tidak akan dihinggapi berbagai sikap mental negatif seperti iri, dengki dan malas; dan
Menumbuhkan berbagai ide baru yang positif.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berusaha dan berusaha merupakan satu kata yang harus terus-menerus didengungkan dalam diri setiap generasi muda. Dengan keinginan, usaha dan dorongan yang terus-menerus, diharapkan pada diri setiap pemuda akan tumbuh jiwa kewirausahaanya. Jiwa berwirausaha bisa ditumbuhkan dalam setiap diri individu yang mau belajar, mencoba, dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Berwirausaha bukan hanya diteorikan, tetapi harus dipraktikkan secara nyata dalam kegiatan sehari-hari. Dalam mengembangkan semangat kewirausahaan perlu memiliki sikap inovatif, kreatif dan bekerja efektif dan efisien. Hal ini dapat sebagai faktor pendorong terwujudnya keberhasilan bagi seorang wirausaha. Makalah ini akan membahas tentang sikap dan kepribadian kewirausahaan kreatif dan inovatif.
Rumusan Masalah
Bagaimana Mengembangkan Kemampuan Inovatif?
Bagaimana Mengembangkan Kreativitas?
Tujuan
Untuk mengetahui cara mengembangkan kemampuan inovatif.
Untuk mengetahui cara mengembangkan kreativitas.
BAB II
PEMBAHASAN
Mengembangkan Kemampuan Inovatif
Pengertian Inovatif
Inovatif adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat dijual dan merupakan hal atau terobosan baru. Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausahawan merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Contoh: seorang wirausaha bergerak dalam bidang jasa boga yang ingin sukses selalu berusaha berinovatif dalam hal bentuk, rasa, kemasan, atau bahan baku yang dipakai, dan lain-lain.
Pentingnya Inovatif
Apabila wirausahawan ingin sukses dan terus dapat menjalankan usahanya, ia harus membuat produk-produk yang dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru sebab dalam dunia bisnis zaman sekarang produk-produk dan pelayanannya tanpa adanya inovasi tidak akan berkembang dan tidak akan mungkin sukses dalam berwirausaha. Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, antara lain sebagai berikut:
Berorientasi kepada tindakan untuk selalu berinovatif.
Membuat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan.
Memulai membuat produk dengan inovatif yang terkecil.
Menentukan tujuan dalam berinovatif.
Menjalankan uji coba dan revisi.
Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman.
Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan dalam berinovatif.
Menghargai karyawan yang mempunyai gagasan dalamberinovati.
Mempunyai keyakinan dan bekerja dengan penuh inovatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan inovatif seseorang wirausahawan adalah keinginan untuk berprestasi, pemasaraan, risiko, pendidikan, pengalaman dan lain sebagainya. Adanya inovasi yang berasal dari orang lain akan memicu seseorang untuk berusaha agar bisnisnya berhasil.
Menerapkan Kemampuan Berinovasi
Menurut Koratko (1955), ada 4 jenis proses penerapan kemampuan inovatif, yaitu sebagai berikut:
Invensi (penemuan), merupakan penemuan produk attau jasa yang merupakan proses yang benar-benar baru. Contoh: penemuan pesawat terbang oleh Wright bersaudara, penemuan pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell, lampu pijar oleh Thomas A. Edison.
Ekstensi (pengembangan), merupakan pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produksi, jasa, atau proses yang ada. Contoh: pengusaha restoran MC. Donald’s yaitu Raynoc.
Duplikasi (penggandaan), merupakan replikasi kreatif atas konsep yang telah ada. Contoh: Walmart (departemet store).
Sintesis, merupakan kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formulasi baru. Contoh: Merril Lyuch (lembaga keuangan) dan Fred Smith (Federal Express).
Faktor-faktor yang mendukung tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif menurut James Brian Quinn (1945) adalah sebagai berikut:
Iklim dan visi
Perusahaan yang inovatif mempunyai visi yang singkat dan jelas, serta member dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovatif.
Orientasi pasar
Perusahaan yang inovatif melandaskan visi mereka dengan kenyataan yang ada di pasar.
Organisasi yang tetap datar dan kecil
Kebanyakan perusahaan yang inovatif berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta tim proyek yang terkecil.
Proses belajar interaktif
Di dalam suatu lingkungan yang inovatif, proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garif fungsi tradisional dalam suatu perusahaan.
Prinsip-Prinsip Inovatif
Prinsip keharusan
Keharusan menganalisis peluang
Semua sumber peluang inovatif harus dianalisis secara sistematis, tujuannya adalah mencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang akan dilakukan.
Keharusan memperluas wawasan
Makin banyak hal-hal baru yang kita dapat maka makin mudah bagi kita untuk mencari gagasan yang inovatif, memperluas wawasandapat dilakukan dengan cara lebih banyak membaca, mendengar, dan merasakan.
Keharusan untuk bertindak efektif
Syarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaa sehingga timbul pernyataan “hal ini sebetulnya sederhana, mengapa tidak berpikir sebelumnya”.
Keharusan untuk tidak berpikir muluk
Memiliki impian yang besar memang bagus, hal ini merupakan sumber inspirasi untuk melakukan sebuah inspirasi, tetai akan lebih baik jika dari hal-hal yang lebih kecil dahulu.
Prinsip larangan
Larangan untuk berlagak pintar.
Larangan untuk rakus.
Larangan untuk berpikir terlalu jauh kedepan.
Mengembangkan Cara Berpikir Inovatif
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk berpikir secara inovatif, tetapi kemungkinan ini hanya berkemauan keras untuk mengembangkan kemampuannya tersebut menjadi suatu keberhasilan. Untuk mengembangkan cara berpikir inovatif, dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
Membiasakan memiliki kemampuan.
Memperkaya sumber ide.
Membiasakan diri menerima perbedaan dan perubahan.
Menimbulkan sikap empati.
Merupakan kemampuan inovatif.
Mengembangkan Kreativitas
Pengertian Kreativitas
Conny Setiawan (1984) menjelaskan kreativitas adalah sebagai berikut:
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu produk yang baru.
Kreativitas kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Menurut A. Roe, manusia kreatif mempunyai ciri-ciri:
Keterbukaan dalam pengalaman.
Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa.
Keingintahuan.
Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan.
Dan menerima perbedaan.
Percaya pada diri sendiri.
Tekun.
Berani mengambil risiko.
Tidak hanya tunduk pada standard an pengawasan kelompok.
Menurut E. Ugene Raudsepp, menambahkan syarat-syarat seorang disebut kreatif, antara lain:
Sensitivitas kepada persoalan.
Kesiapan dan kemampuan untuk menghasilkan sejumlah ide-ide dasar.
Fleksibilitas.
Keaslian.
Mau mendengarkan perasaan-perasaan orang lain.
Keterbukaan terhadap fenomena dibawah sadar.
Motivasi.
Bebas dari ketakutan atas kegagalan.
Kemampuan untuk berkonsentrasi.
Berpikir dengan berbagai image.
Kepandaian memilih.
Pentingnya Kreativitas
Seorang wirausahawan perlu melakukan kreativitas karena:
Keberhasilan dalam persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif.
Kreativitas merupakan sumber yang berharga dan harus dipelihara serta jangan disia-siakan.
Tantangan baru selalu muncul dan harus dihadapi dengan kreativitas yang baru.
Kreativitas adalah gagasan yang tidak diramalkan datang dan perginya serta memiliki keunikan yang tinggi.
Melatih Kreativitas Melalui Kegiatan
Agar lebih jelas, berikut ini beberapa contoh melatih kreativitas seseorang:
Seorang mahasiswi di kampus membuat kejutan dengan membuat kue dengan resep baru sebagai hasil eksperimen.
Mahasiswi jurusan tata kecantikan mencoba untuk membuat baki lamaran dengan hiasan yang baru dan model yang bermacam-macam.
Mahasiswa menyusun batang korek/ stick es krim untuk dibuat menjadi gedung, mobil, lampion, motor, dan lain-lain.
Seorang membuat keset dari kain perca.
Berdasarkan penelitian, kreativitas dapat didefinisikan menjadi 3 tipe kreativitas yang berbeda berikut ini:
Menciptakan. Menciptakan adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
Modifikasi sesuatu. Dalam memodifikasi sesuatu, orang mencari cara-cara membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain.
Mengombinasikan. Mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.
Menerapkan Kemampuan Kreativitas
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan kreativitas para calon wirausaha, diantaranya sebagai berikut:
Mengunakan akal
Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analisis terhadap pengetahuan, evaluasi, dan tahap-tahap implementasi. Jadi, seorang wirausaha yang ingin kreatif, syaratnya harus melatih diri dan mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan usaha.
Hapus perasaan ragu-ragu
Penghambat pemikiran kreatif diantaranya ragu-ragu terhadap pemikiran ide-ide positif. Oleh karena itu, agar kreativitas seseorang calon wirausaha dapat berkembang maka hapuslah perasaan ragu-ragu itu dan berpikirlah secara positif.
Mengenali lingkungan
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, para calon wirausaha dapat dilakukan dengan cara pandang yang statis terhadap lingkungan yang telah ada. Carnya adalah wirausaha mengenali hubungan yang baru dan berbeda.
Mengembangkan prespektif fungsional
Seorang wirausaha yang kreatif akan dapat melihat teman-temannya, sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menjelaskan serta menyelesaikan suatu pekerjaannya.
Beberapa kebiasaan mental jelek yang dapat menghambat kreativitas wirausaha, diantaranya sebagai berikut:
Pemikiran kemungkinan (probabilitas)
Guna memperoleh keamanan dalam membuat keputusan, seorang wirausaha cenderung percaya kepada teori kemungkinan. Apabila berlebihan, maka hal ini akan menghambat seseorang dalam kenyataan yang sebenarnya tengah dihadapi. Dalam kreativitas, seringkali seseorang wirausaha mencari kesempatan yang hanya akan datang sekali saja dalam hidupnya.
Stereotype
Dalam hal ini, sudah ada ketentuan atau karakteristik tertentu untuk suatu hal. Begitu pula halnya kesuksesan yang dapat diraih. Karena keterbatasannya, seorang wirausaha ingin melakukan sesuatu hal karena stereotype ini akan terlunasi cara pandang dan persepsinya terhadap kemungkinan lain sebenarnya dapat diraih.
Pemikiran lain
Sejalan dengan pesatnya perkembangan kehidupan seorang wirausaha, banyang terpenuhi oleh hal-hal yang tidak pasti dan meragukan. Bagi orang yang kreatif, lebih baik menerima keadaan tersebut dalam hidupnya, bahkan mereka sering menentukan sesuatu yang berharga dalam kondisi tersebut.
Mencari selamat
Dalam mencari kehidupannya, orang akan cenderung menghindari risiko. Bahkan sebetulnya risiko bisa dianggap sebagai permainan yang menarik dan dapat dijadikan guru untuk keberhasilan dimasa yang akan datang.
Untuk membantu menerapkan kemampuan kreatif seseorang, dapat dilakukan sebagai berikut:
Rileks
Beberapa cara atau teknik rileks adalah dengan meditasi, mendengarkan alunan music, mendengarkan humor, rekreasi, dan berhenti sejenak memikirkan permasalahan.
Melatih otak
Mengeluarkan semua gagasan tanpa harus menyebut pemecahannya terlebih dahulu, latihan konsentrasi dan memikirkan cara menyelesaikan masalah-masalah pribadi.
Menentukan keinginan
Kita harus memahami permasalahannya sebelum mencoba memecahkannya, mengumpulkan fakta-faktanya dan mencoba mengidentikasi fakta-fakta yang paling penting.
Cara mengatasi masalah
Hal ini dapat dilakukan dengan mematok waktu untuk memfokuskan pada taham merencanakan, menyusun sub tujuan, mengingat kembali masalah-masalah yang serupa. Bagaimana memecahkan permasalahannya? Caranya, pergunakanlah analogi-analogi, strategi pemecahan yang berbeda, baik secara verbal, visual, matematis atau diagram-diagram, selanjutnya harus percaya pada intuisi dan bermainlah pada gagasan-gagasan yang positif.
Cara melakukan sesuatu dengan baik
Cara ini melibatkan upaya-upaya secara orisinil, menjaga keterbukaan pikiran dan menunda menggunakan cara-cara biasa dalam mengerjakan sesuatu.
Hambatan Dalam Berpikir Kreatif
Hambatan utama yang dihadapi untuk berpikir kreatif adalah adanya pembatasan-pembatasan dalam berpikir. Pembatasan-pembatasan tersebut adalah pembatasan situasi dan pembatasan mental. Pembatasan situasi adalah pembatasan yang nyata, misalnya keterbatasan uang, waktu, fisik, pendidikan dan norma dalam masyarakat. Semua itu adalah fakta yang membatatasi proses berpikir kreatif seseorang. Pembatasan mental adalah pikiran-pikiran yang membatasi proses berpikir kreatif seseorang. Misalnya kekhawatiran tentang dana terbatas, waktu yang tidak cukup, pihak lain yang enggan membantu, dan sebagainya.
Berpikir Positif
Berpikir positif adalah selalu mengarahkan dan menekankan kepada hal-hal yang positif, yaitu dengan melihat dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang menguntungkan yang menyenangkan terhadap setiap hal yang dilihat dan dihadapi.
Motto yang harus benar-benar diperhatikan adalah 3H, yaitu; head, hand, heart. Bekerja dengan pikiran sehat, tangan yang terampil dan hati yang luhur adalah sebagian dari keimanan terhadap tuhan. Betapa bahagianya orang yang dapat melaksanakan tiga hal tersebut. Membiasakan diri berpikir positif akan membuat seseorang:
Tangkas dan sigap dalam melaksanakan tugas, pandai merebut kesempatan dan bahagia dalam hidupnya;
Tidak akan dihinggapi berbagai sikap mental negatif seperti iri, dengki dan malas; dan
Menumbuhkan berbagai ide baru yang positif.
Komentar
Posting Komentar